Ketika berlari, selalu tertuju kearah yang sama. Ketika mencoba untuk pergi, selalu kembali ke jalan yang sama.
Katanya, jodoh berkaitan dengan hilangnya perbedaan. Dan katanya lagi, jodoh adalah soal memiliki seutuhnya.
Yang namanya ‘jatuh’ adalah tidak direncanakan, begitupula dengan jatuh cinta. Ada yang bertemu, begitu mudah jatuh cinta, lalu kemudian memiliki. Ada yang tak sengaja bertemu, menjalin persahabatan, terbiasa bersama lalu saling mencintai.
Kita berbeda tapi masih berjuang, kita menemukan banyak luka tapi berusaha tak terlihat kesakitan.
Ketika yang lain sibuk mencumbu tanpa pernah mengerti arti cinta yang sesungguhnya, kita hanya sibuk mengeja dan merapal doa yang sama, meskipun diucapkan dengan bahasa yang berbeda.
Dalam setiap sujud, dalam setiap lipatan tangan, dalam setiap Al-Quran dan dalam setiap sentuhan Alkitab, kita saling mendoakan walaupun tahu hanya sedikit kemungkinan.
Kita sama-sama mengenal Tuhan, sama-sama mengenal Agama walaupun memanggilNya dengan cara yang berbeda.
Jika Tuhan inginkan penyatuan, mengapa Dia ciptakan perbedaan?
Pernahkah kalian melirik pada pasangan yang jatuh cinta namun berbeda? Besarnya perjuangan yang dilakukan hanya untuk merasakan jatuh cinta layaknya pasangan normal lain nya.
Terpojokan, apalagi dengan orang orang yang sirik. Yang katanya memiliki keimanan yang kuat tetapi hanya bisa MENYINDIR lewat social media. Entah apa yang ada dipikiran mereka sampai harus mengurusi kebahagiaan orang lain.
Satu kata. IRI.
Mereka hanya tak bisa merasakan kebahagiaan yang kita miliki, mereka tidak bisa menciptakan kebahagiaan nya sendiri sehingga harus mencampuri kebahagiaan orang lain.
Mereka hanya tak bisa memiliki apa yang kita miliki. Dan mereka berharap berada diposisi kita sekarang, dikebahagiaan yang kita miliki.
Katanya kalian orang yang ahli dibidang Agama, mempunyai iman yang kuat dan dekat dengan Tuhan. Lantas hanya bisa menyindir lewat social media? Hanya bisa MENCAMPURI urusan orang lain yang bahkan sama sekali tidak merugikan kalian.
Seperti di Agama ku menjelaskan bahwa :
Lakum diinukum wa liya diin yang artinya bagiku Agamaku, bagimu Agamamu.
Kalau kalian tidak suka dengan hubungan kami, bisa bicara langsung, bukan hanya menyindir lewat social media. :)
BUKTIKAN kalau memang kalian paham dibidang Agama dan bukan hanya bisa menyindir lewat social media. :))
You can talk bad about me, you can hate me. But in the end, I’ll stay happy and you’ll stay jealous.
No comments:
Post a Comment