Karena sesakit-sakitnya ditinggalin, diputusin, diselingkuhin, bakal lebih sakit lagi kalo terpaksa berpisah, membunuh perasaan yang masih sama-sama menggebu, karena perbedaan keyakinan yang nggak mungkin menyatu.
Urusan keyakinan nggak semudah ngebalikin telapak tangan. Karena itu hubungan nya ke kehidupan setelah mati. Pertaruhan keyakinan yang akan dibawa sebagai bekal saat udah nggak hidup lagi.
Agama. Agama. Agama. Cinta. Cinta. Cinta.
Begini, kita hanya jatuh cinta, dan memperjuangkan yang bagi kita perlu untuk diperjuangkan.
Memang, orang tua selalu ingin yang terbaik untuk anaknya, bagi keturunannya, tetapi terlalu menyakitkan jika harus berpisah. Apakah tak ada jalan lain untuk menyatukan?
Iya… memang kita berbeda, TIdak dapat dipungkiri, orang tua juga ingin memiliki keluarga baru yang sama seperti beliau-beliau. Manusia selalu takut dengan perbedaan, mereka selalu nyaman dengan hal yang terlihat sama di mata mereka. Padahal, berbeda belum tentu salah, dan punya kesamaan belum tentu benar.
Seharusnya perbedaan ada bukan untuk disalahkan, bukan kah perbedaan harusnya menjadi sarana untuk mengenal dan saling melengkapi?
Rasa nyaman itu kini berangsur berubah menjadi rasa takut kehilangan. Kita berusaha untuk saling melindungi satu sama lain Dengan perbedaan seharusnya kita bisa saling menguatkan.
Kita punya kebahagiaan yang tak dimengerti banyak orang. Kebahagiaan yang belum tentu dirasakan oleh banyak orang yang sibuk menghakimi kita.
Cinta milik kita terjadi begitu saja, tanpa sutradara, karena bukan drama.
Pria ini sedang memanggil Tuhan, menyebut nama Tuhan seperti biasa, sambil melipat kedua tangan.
dan wanita ini sedang bersujud, mengajak Tuhan berbicara dengan bulir air mata.
Segalanya berbeda, tetapi cinta yang membuat menyatu. Segalanya tak mungkin disatukan, tapi cinta membuat dua orang berjuang bahkan untuk hal yang sedikit mustahil sekalipun.
Aku hanya berusaha membuktikan pada dunia bahwa aku hanya jatuh cinta, bukan berzinah layaknya ungkapan orang orang yang sok ahli dalam bidang agama.
Aku juga sudah cukup muak dengan omongan orang-orang tentang dosa. Dosakah seorang muslim berpacaran dengan seorang kristiani? lalu, apakah orang diluar sana yang berciuman, berpelekukan tidak dosa?
Aku mencintai ALLAH, begitu pula dengan kamu yang mencintai JESUS. walaupun kita beribadah di tempat yang berbeda. salahkah kita?
No comments:
Post a Comment